Asal-usul Monalisa
Lukisan Monalisa yang juga dikenal sebagai La Gioconda di Italia dan La Joconde di Perancis diyakini banyak kalangan dilukis oleh Leonardo da Vinci pada era Renaisans yaitu tepatnya di tahun 1503. Sementara subyek lukisannya menurut sejumlah sejarawan adalah seorang wanita asal kota Florence, Italia yang bernama Lisa del Giocondo atau Lisa Gherardini, isteri dari seorang pengusaha sutera kaya, Francesco del Giocondo.
Leonardo da Vinci mengerjakan lukisan potret ini hingga tahun 1506 dan sayangnya ia tidak meninggalkan catatan apapun dalam karya legendaris tersebut hingga akhir hayat pada tahun 1519. Namun hal inilah yang membuat Monalisa menjadi masyhur karena para sejarawan mengajukan beragam teori tentang lukisan ini baik berupa motif pribadi da Vinci dalam melukis, subyek lukisan, kapan lukisan dibuat, siapa pemilik sah lukisan dan tentu saja: makna senyum si Monalisa.
Leonardo da Vinci
Lukisan Monalisa menggambarkan potret setengah badan seorang wanita usia pertengahan 20an yang berpose di sebuah teras gedung. Berbeda dengan sejumlah model lukisan potret pada masa itu yang umumnya berpose tegak lurus dan kaku, model lukisan ini terlihat santai menyilangkan tangannya di pegangan kursi sambil mengembangkan senyum tipis yang sangat misterius. Lukisan ini menjadi khas juga karena sang model lukisan tidak memakai perhiasan apapun di tubuhnya dan bahkan tidak mempunyai alis mata!
Namun sebenarnya lukisan Monalisa tidak terlalu terkenal hingga pertengahan era 1800an ketika para seniman aliran Simbolik memuji Monalisa sebagai simbol kemisteriusan wanita. Sejak saat itu Monalisa menjadi inspirasi berbagai macam puisi, lagu dan drama. Semakin terkenal lagi ketika lukisan ini dicuri pada tahun 1911 dan untungnya dua tahun kemudian diketemukan.
Perjalanan panjang Monalisa
Monalisa merupakan salah satu karya kesayangan Leonardo da Vinci. Ini terbukti karena da Vinci terus membawa lukisan tersebut kemana pun dia pergi hingga akhir hayat. Tahun 1516, da Vinci diundang melukis ke Perancis oleh Raja Francois I. Raja yang kagum terhadap karya-karya da Vinci membeli sejumlah lukisan sang maestro termasuk lukisan Monalisa dan kemudian memajangnya di istana Château Fontainebleau. Selanjutnya, Raja Louis XIV memindahkan lukisan ke istana Versailles. Setelah Revolusi Perancis, lukisan berpindah lagi ke istana (sekarang museum) Louvre. Penguasa terkenal pasca Revolusi Perancis, Napoleon I bahkan pernah menggantung lukisan Monalisa di kamar pribadinya.
Peristiwa menggemparkan terjadi pada 21 Agustus 1911 ketika Monalisa dicuri oleh seorang karyawan museum berkebangsaan Italia, Vincenso Peruggia. Dia menyimpan Monalisa selama dua tahun di loteng kamarnya di Paris. Tahun 1913, Peruggia membawa pulang Monalisa ke Italia dan mencoba menjualnya. Dia kemudian tertangkap, namun masyarakat Italia malah menganggap Peruggia sebagai pahlawan karena berhasil ‘memulangkan’ Monalisa ke tanah airnya. Setelah dipamerkan ke publik, Pemerintah Italia akhirnya memulangkan Monalisa kembali ke ‘rumah’ di Museum Louvre, Perancis.
Tahun 1962, Monalisa sempat berkunjung ke negara Paman Sam, AS untuk dipamerkan di museum National Gallery. Tahun 1974, bertualang ke Moskow dan Tokyo, di mana jumlah pengunjung pameran hampir mencapai dua juta orang hanya dalam beberapa hari saja. Sebuah rekor jumlah kunjungan museum yang belum terpecahkan hingga sekarang.
Banyak yang menyukai lukisan Monalisa namun tidak sedikit pula yang membencinya. Tahun 1956, Monalisa dilempari asam hingga menyebabkan sedikit kerusakan di bagian bawah lukisan. Selanjutnya terkena lemparan batu yang menyebabkan lukisan lecet di beberapa bagian. Tahun 1974, Pemerintah Jepang menghadiahi Monalisa bingkai kaca anti peluru yang berpenyejuk udara. Sejak saat itu Monalisa mulai aman dari gangguan tangan-tangan jahil.
IDENTITAS LUKISAN MONALISA TERKUAK ??
Bukti baru menguak identitas Mona Lisa, perempuan dalam lukisan terkenal Leonardo da Vinci. Wanita cantik dengan senyum misterius ini adalah istri seorang pedagang di Florence, Italia.
Kepala Perpustakaan Universitas Heidelberg, Veit Probst, seperti dilansir AFP, Rabu (16/1/2008) mengatakan ada buku dalam perpustakaan yang memuat catatan pejabat Florentine, Agostino Vespucci. Wanita dalam lukisan Leonardo adalah Lisa del Giocondo, istri Francesco del Giocondo.
Catatan itu berangka tahun 1503 dan ditemukan akademisi Armin Schlechter. "Tahun saat lukisan dibuat, mendukung teori mengenai identitas model da Vinci," kata Probst dalam pernyataannya.
Menurut dia, satu-satunya sumber lain adalah pengarang Italia Giorgio Vasari yang membuat biografi da Vinci. Vasari mengatakan lukisan Mona Llisa dibuat antara tahun 1503 dan 1506.
"Leonardo da Vinci tidak pernah menyebutkan Mona Lisa dalam catatan ataupun lukisannya," kata Probst. Teori Vasari selama ini hanya dinilai sebagai anekdot sampai ditemukannya bukti baru ini.
Lukisan Mona Lisa saat ini menjadi milik pemerintah Prancis. Lukisan yang diangkat dalam film The da Vinci Code ini terpajang rapi di Museum Louvre, Paris, dan dikunjungi ribuan orang setiap tahunnya.
Misteri lukisan Mona Lisa tak pernah ada habisnya. Ilmuwan yang meneliti lukisan Mona Lisa itu menemukan fakta baru. Apa itu?
Masterpiece Leonardo da Vinci itu sempat menimbulkan kontroversi dalam novel Dan Brown, Da Vinci's Code. Dalam novel itu, lukisan Mona Lisa dianalisa dan dikatakan androgini, laki-laki yang berdandan wanita, alias waria.
Bahkan dalam novel itu, Mona Lisa dikatakan versi wanita dari Leonardo da Vinci sendiri, sang seniman.
Kini, ilmuwan Perancis yang meneliti lukisan 2 dimensi berusia 500 tahun itu menemukan fakta dan menganalisis potret Mona Lisa yang setengah badan itu dari segala sudut pandang, bak lukisan 3 dimensi.
"Mona Lisa punya bulu mata, alis, senyum yang lebih lebar dan membawa selimut di pangkuannya," ujar ilmuwan Perancis Pascal Cotte seperti dilansir AFP, Rabu (24/10/2007).
Dengan kamera 240 megapikselnya, Cotte, bergabung dengan tim ilmuwan di San Fransisco, Amerika Serikat, yang meneliti lukisan itu 3 tahun yang lalu. Cotte menyebut proyek itu sebagai penyingkap 24 misteri masterpiece da Vinci.
Cotte mengatakan sinar infra merah kameranya mampu menembus lapisan lukisan. "Bisa melihat seluruh spektrum warna melalui 3 lapisan lukisan," ujar Cotte.
Mona Lisa aslinya, lanjut Cotte, mempunyai bulu mata dan alis, namun pigmennya hilang seiring usia cat minyak pada lukisan itu. Cotte juga mengklaim menemukan jejak bulu mata bagian bawah pada Mona Lisa.
Bahkan,Cotte juga mengatakan ada pita yang menghiasi bagian pinggir gaun yang dipakai Mona Lisa. Siku Mona Lisa juga ditemukan bersandar pada sandaran lengan di kursi.
Penemuan terbesarnya, lanjut Cotte, mungkin ada pada posisi pergelangan tangan kanan yang menunjukkan Mona Lisa memangku selimut.
Cotte mengklaim kamera yang dipakainya memungkinkan bisa membedakan warna, pigmen, dan sapuan kuas. Perusahaannya, Lumiere Technology, juga melakukan penelitian serupa pada karya da Vinci yang lain.
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6616671